Perayaan Hari Guru
Ada sosok yang sering kita lupakan dalam perjalanan
hidup, sosok yang mungkin tidak selalu kita pahami ketika kita masih kecil,
tetapi kelak menjadi salah satu alasan kita bisa berdiri tegak hari ini. Sosok
itu adalah guru—mereka yang hadir tanpa cape, tanpa keluh, tanpa mengharapkan
balasan apa pun selain melihat kita tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.
Guru adalah orang yang tetap percaya pada kita bahkan
ketika kita sendiri ragu. Mereka melihat potensi yang belum terlihat, mendengar
mimpi yang belum berani kita ucapkan, dan menyulut semangat saat dunia terasa
terlalu berat untuk dihadapi. Dengan suara yang kadang tegas, kadang lembut,
guru mengajarkan tidak hanya rumus dan teori, tetapi juga bagaimana menghadapi
hidup.
Di balik senyum mereka, ada malam-malam panjang
mengoreksi tugas, ada kekhawatiran apakah kita benar-benar memahami pelajaran,
ada doa yang diam-diam mereka kirimkan agar masa depan kita lebih cerah
daripada hari ini. Sering kali kita tidak menyadari, bahwa seseorang sedang
memperjuangkan masa depan kita bahkan ketika kita sendiri belum
memperjuangkannya.
Hari Guru bukan hanya perayaan; ia adalah momen untuk
mengingat bahwa keberhasilan kita hari ini bukan semata-mata hasil kerja keras
kita sendiri. Ada tangan-tangan yang dulu membimbing kita menulis huruf
pertama, ada suara yang mengajari kita membaca kata pertama, dan ada hati yang
selalu berharap kita tidak menyerah.
Untuk para guru, terima kasih karena telah berdiri di
baris paling depan—meski tidak selalu dihargai sebagaimana mestinya. Terima
kasih karena tetap percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan
untuk bermimpi. Dan terima kasih karena telah mencintai profesi ini, meski
jalan yang ditempuh tidak selalu mudah.
Semoga rasa terima kasih ini tidak berlalu dalam satu
hari saja, tetapi hidup dalam setiap langkah yang kita ambil sampai nanti.
Komentar
Posting Komentar