foto by Rifky Widianto
JAKARTA
Hai, Jakarta mulai menampakkan wujudnya. Tidak lagi
sendu dan tidak lagi muram. Tapi tak perlu risau Jakarta tetap beraktivitas
seperti biasanya. Senin tetap menjadi hari di mana semua para pekerja
menggerutu dan jalanpun masih ramai dengan kendaraan beroda dua atau lebih. Macet
tidak lagi terbendung bukan hanya di perkampungan saja tapi di kotanya Jakarta
macet tidak bisa terelakkan. Namun kamu juga harus tahu Jakarta makin
mempercantik diri dan menambah fasilitas umum. Jalan-jalan tol sedang berlangsung
pembangunannya. Transportasi MRT yang dibanggakan para penguasa sudah dirilis.
Sebelum MRT diberlakukan tarif yang ditentukan ada
pengujian secara gratis untuk warga Jakarta. Warga berbondong-bondong mendaftarkan diri
untuk mencoba bagaimana transportasi itu nyaman seperti di luar negeri. Entahlah aku tidak tahu karena memang aku tidak tertarik untuk mencobanya. Bukan
tidak tertarik. Namun untuk menuju ke stasiun terdekatnya masih harus menaiki
moda transportasi lain karena memang baru sedikit rute yang dibangun.
Belakangan ini juga ada layanan ojek daring makin merajalela. Mungkin di
kotamu juga sudah ada. Lebih mudah
sekarang ke mana-mana. Kalau malas berkendara atau berdesak-desakan kamu bisa
memesan ojek daring atau kalau kamu
malas ke luar rumah/kantor untuk makan di luar kamupun dapat memesan dilayanan
ojek daring tersebut karena bukan
hanya jasa ojek yang ditawarkan ada pula jasa yang lain; jasa layanan memesan makanan tanpa perlu ke restorannya, jasa layanan belanja ke pasar dan masih banyak lagi. Begitulah kemajuan
yang ada di Jakarta. Semakin mudah, semakin dimanjakan dengan fasilitas yang
ada.
Satu lagi kalau kamu ke kota Jakarta tepatnya di
daerah Sudirman, kamu akan menemukan jembatan penyebrangan orang yang sangat
cantik dan tepat di kaki patung selamat datang dikelilingi dengan tanaman hias
yang indah. Sungguh menawan sekali kotaku. Apakah kamu tidak rindu? Iya rindu
Jakarta bukan aku yang pasti.
Bukan
hanya itu di sini banyak berdiri restoran-restoran yang menawarkan berbagai
macam makanan. Salah satunya baru-baru ini lagi marak restoran yang menawarkan
dengan mempunyai konsep makanannya dimasak sendiri; dibakar atau direbus.
Katanya All can you can you eat. Jadi
kita bisa makan sepuasnya dan tidak boleh ada yang tersisa. Ini mirip restoran
orang Korea dan Jepang. Kalau kamu
bertanya apa yang didapatkan yaitu ada berbagai macam daging; ayam dan sapi.
Ada pula macam-macam sayuran, salad buah dan sayur, ada seafood nya juga, dan untuk minumannya ada berbagai macam; thai tea, lemon tea, ice tea sweet dll.
Kamu akan puas kalau makan di sana karena kamu makannya banyak.
Restoran
lainnya banyak yang menawarkan makanan yang bahan utamanya daging ayam. Ada
ayam geprek yang dikombinasikan dengan sambal sampai ada level tingkat
kepedasannya. Ke manapun kamu pergi ke sudut kota Jakarta akan menukan jenis
makanan ini. Restoran lainnya adalah coffe
shop yang makin berjamur dengan menawarkan macam-macam kopi. Bukan hanya
kopi yang ditawarkan tapi juga ada menu makananya dari mulai makanan berat
hingga ada pastry. Semakin berlama-lama aku di sana dan kadang lupa waktu.
Jakarta masih kota yang dulu dengan orang-orang yang
ramah dan baik. Pernah suatu hari aku pulang dari suatu tempat dengan
menggunakan Transjakarta. Kala itu aku pulang saat jam-jam orang pulang kerja.
Padatnya penumpang Transjakarta begitu sesak. Apalagi aku transit di halte
Harmoni pusat transit dari penjuru halte. Berbagai rute akan singgah di halte
itu.
Hari itu aku sedang haid hari pertama seperti biasanya
setiap sebulan sekali perutku akan merasakan sakit yang luar biasa. Melilit bukan
main. Panas dingin menjalar ke seluruh tubuh. Entah apa yang harus aku lakukan.
Aku hanya berdoa andai aku membawa obat gosok dan semoga saja aku mendapatkan
tempat duduk. Sial ternyata aku tidak dapat tempat duduk. Bagaimana bisa aku
mendapatkannya, aku mendapatkan antrian belakang saat menunggu bus arah Pulogadung.
Karena aku tidak tahan untuk menunggu lagi aku memasuki bus tersebut. Saat itu
pikiranku bukan lagi bertujuan ke tempat duduk tapi bagaimana bisa aku
mendapatkan tempat di mana aku bisa bersandar. Di pojok tepat sejajar dengan
pintu masuk/keluar itu ada tempat untuk orang disabilitas. Tempat di mana untuk
orang yang memakai kursi roda, tapi sayang karena jarang orang yang berkursi
roda naik transjakarta akhirnya digunakan pengguna transjakarta tempat untuk
berdiri yang alih-alih bersandar.
Aku meminta kepada salah satu pengguna Transjakarta
untuk bisa berada di sana dan dengan dalih perutku sakit. Alhasil aku bukan
mendapatkan posisi tersebut aku mendapatkan tempat duduk. Bersyukur sekali aku
dan berterima kasih kepada orang itu. Aku pun tertidur pulas dan menahan
perihnya perut yang melilit.
Kira-kira bus sampai di halte Gambir aku terbangun dan
di sini aku sangat malu. Mengapa? Karena aku bukannya menanyakan ini sudah
sampai terminal Pulogadung tapi aku menanyakan sudah sampai Harmoni. Mungkin
mba-mba yang aku tanyakan ingin ketawa dan dalam hati ini orang ngelindur. Aku cuek saja tidak peduli.
Perutku masih sakit tidak bisa berpikir apa-apa.
Itulah mengapa aku menilai orang-orang Jakarta masih
ramah dan baik. Bukan hanya itu saja. Baru-baru ini aku ingin melamar pekerjaan
baru. Berbekal dari nama instansi dan alamat yang diberikan kepada teman. Aku
pun meluncur keesokan harinya dengan berbekal Google map tanpa mengetahui letak
tempatnya. Akhirnya aku dibawa muter-muter oleh map. Aku sudah kelimpungan saat
itu karena aku malas dan malu bertanya dan masih memercayakan si Google map.
Tujuan tidak ditemukan, aku pun tersesat.
Aku buang rasa maluku akhirnya aku bertanya kepada
ibu-ibu warung. Ibu itu menjelaskan dengan detail seluk beluk alamat yang aku
berikan. Setelah aku mengerti dari penjelasan ibu warung aku langsung meluncur
dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Syukur Alhamdulillah aku tiba di tempat tujuanku. Lebih bersyukurnya lagi
sekolah itu belumlah bubar karena kalau sudah bubar semua usahaku untuk sampai
di sana akan pupus dan harus balik lagi. Senang sekali sampai di sana aku
disambut baik. Bukan hanya itu saja aku diberikan lagi bahwa ada satu sekolah
yang sedang membutuhkan guru. Syukur aku masih bertemu orang baik.
Ada orang baik ada pula orang jahat. Semua orang punya
kadarnya masing-masing. Tidak semua orang selalu baik. Aku pun tidak selalu
bertemu dengan orang baik. Lebih tepatnya si baik di depan tapi berbeda di
belakang. Kamu
Katanya si kalau orang baik akan bertemu dengan orang
baik. Dan itu terbukti. Memang pada dasarnya semua orang itu baik cuma kadar
kebaikan orang-orang itu berbeda-beda. Ya namanya manusia beda orang beda
tingkah laku atau kepribadian.
Oh iya, aku terlalu banyak cerita tentang Jakarta ya.
Lalu bagaimana dengan kotamu yang kini menjadi rumahmu? Nyamankah kamu di sana?
Apa yang kamu temukan? Aku selalu ingin tahu bagaimana suasana tempatmu berada.
Apakah seindah di sini atau lebih indah dari kotaku? Entahlah semua itu kamu
simpan tanpa berbagi. Atau mungkin kamu berbagi dengan yang lain?
👍m.ali syihad
BalasHapus