Langsung ke konten utama

menunggu

aku pernah menunggu kedatanganmu di sini. kedatangan akan kebahagiaan yang akan kau berikan padaku. kebahagiaan yang kau janjikan.

aku pernah menunggu kedatanganmu di sini. kedatangan akan harapanyang akan kau berikan padaku. harapan yang kau janjikan.

aku pernah menunggumu di sini. Di tempat ini yang bimbang. bimbang akan kedatangan janjimu.

aku pernah menunggumu. seharian panjang. tanpa pernah mengeluh keadaan. hanya mengharap Lillah.

aku pernah menunggu.

Stasiun Depok Baru, 8 Januari 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel "Pulang" karya Tere Liye

Pulang , Tere Liye Judul buku        : Pulang Pengarang         : Tere Liye Penerbit          : Republika Tahun terbit      : Maret 2018 (cetakan XXVII) Kota terbit        : Jakarta Dunia memanggilnya Si Babi Hutan. Siapa tak mengenal ia. Pandai dalam berbagai hal. Semua ia pelajari secara cepat. Pagi sampai sore ia belajar berhitung, membaca buku-buku, dan malam ia belajar bela diri. Tahap demi tahap ia lalui dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi ia lalui begitu dengan mudah. Tak lupa juga dengan kemampuan ilmu beladirinya. Dari ilmu beladiri, menembak, sampai samurai. Si Babi Hutan dengan baik mempelajarinya. Hingga detik ini ia tidak ada yang dapat menandinginya. ia sangat disegani. Lalu apa hubungannya dengan sebutan “Si Babi Hutan”? Bujang adalah anak yang tumbuh dipedesaan dengan kehidupan yang sederhana. Sampai pada suatu ketika ada sekelomp...

Lagi dan lagi

Ada yang tetap bertahan kala itu. Bertahan dari ketiadaan. Memang tidak ada yang tahu akan berakhir seperti apa, tapi kala itu meyakini dari pertahanan yang dibuat adalah keputusan yang sangat bijak karena memang aku memegang janji-janji itu dengan hikmat. Setelah beberapa bulan bertahan dari hasil memegang janji itu ternyata Tuhan berkehendak yang lain. Janji itu mulai memudar. Tidak seindah pada kala itu. Awan semakin gelap bahkan hampir pekat. Keyakinan pun mulai memudar dan aku mulai mengkhawatirkan hal itu. Gelisah tiada tara. Aku mulai berpikir apakah janji itu sudah hilang? Benar firasatku. Aku menemukan pernyataan yang sesungguhnya harus aku terima dengan lapang dada. Ternyata janji itu hilang atas keyakinan yang ada. Jalan memang tak selamanya lurus pasti ada tikungan-tikungan.

Perjalanan

                                foto by Rifky Widianto JAKARTA Hai, Jakarta mulai menampakkan wujudnya. Tidak lagi sendu dan tidak lagi muram. Tapi tak perlu risau Jakarta tetap beraktivitas seperti biasanya. Senin tetap menjadi hari di mana semua para pekerja menggerutu dan jalanpun masih ramai dengan kendaraan beroda dua atau lebih. Macet tidak lagi terbendung bukan hanya di perkampungan saja tapi di kotanya Jakarta macet tidak bisa terelakkan. Namun kamu juga harus tahu Jakarta makin mempercantik diri dan menambah fasilitas umum. Jalan-jalan tol sedang berlangsung pembangunannya. Transportasi MRT yang dibanggakan para penguasa sudah dirilis. Sebelum MRT diberlakukan tarif yang ditentukan ada pengujian secara gratis untuk warga Jakarta.   Warga berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk mencoba bagaimana transportasi itu nyaman seperti di luar negeri. Entahlah aku tidak tahu karena meman...